Selasa, 26 Maret 2013

Pro dan Kontra Kurikulum 2013

Posted by PELAJAR ISLAM INDONESIA JEPARA On 21.24 No comments
Kurikulum 2013 megabungkan setiap mata pelajaran ke dalam rumpun-rumpun artinya jumlah mata pelajaran kini dipadatkan. Sehingga siswa hanya belajar empat rumpun pelajaran namun jam pelajaran bertambah dari 26 jam menjadi 30 jam per minggu.

Rencana perubahan tersebut masih membingungkan banyak kalangan dan masih menjadi perdebatan bagi para ahli penyusun kurikulum baru tersebut.

Misalnya pelajaran IPA dan IPS yang seolah "hilang" sebagai mata pelajaran.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, kedua mata pelajaran itu tidak dihilangkan, tetapi menjadi obyek pembelajaran dalam tematik integratif. Artinya, kedua bidang itu tidak menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi bergabung ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penggabungan IPA dan IPS ke balam Bahasa Indonesia. Bagi banyak pihak, langkah penggabungan ini justru membingungkan. Mengapa bukan sebaliknya, materi Bahasa Indonesia masuk ke mata pelajaran IPA dan IPS atau semua mata pelajaran. Bahasa Indonesia justru akan lebih fleksibel untuk diintegrasikan ke dalam tema apa pun.

Bisa jadi karena alasan nasionalisme dan tidak mungkin Bahasa Indonesia digabungkan ke mata pelajaran lain karena akan bertentangan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam aturan perundang-undangan itu disebutkan bahwa Bahasa Indonesia harus berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri dalam kurikulum.

Lain halnya dengan mata pelajaran bahasa daerah seperti pelajaran Bahasa Sunda, bahasa Bali, atau Bahasa Jawa justru dihilangkan. Pada kurikulum 2013 bahasa daerah "dihilangkan" dan bergabung dengan pelajaran lain, berarti tidak berdiri sendiri seperti bahasa Indonesia.

Sumber : padamu

0 komentar:

Posting Komentar

Site search